Jumlah Manusia di Muka Bumi Ini tidak terhitung banyaknya, akan tetapi Allah menciptakan manusia selalu berbeda antara satu dengan yang lainnya

Selasa, 29 Januari 2013

Petunjuk Pengisian PDSS

Sampai Tanggal 29 Januari 2013 Mungkin Masih ada sekolah SMK dan SMK Sederajat yang masih mangalami kendala daam Proses Pengisian Data PDSS maka dari itu saya coba untuk Share Panduan Pengisiannya, Memang dalam snmptn 2013 sudah ada langsung Petunjuknya,
Bagi Sekolah yang masih mengalami masalah dalam Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) Bisa di Baca Atau di download  Silahkan diklik DISINI
Ini Cuma mengikatkan Kembali, karena sesuai dengan Keputusan Mentri Pendidikan bahwasannya Mulai Tahun ini Penerimaan Mahasiswa Baru Tidak lagi Mengikuti dengan Tes Tulis Melainkan Jalur Undangan, Se andainya ada Sekolah yang tidak Mengisi data PDSS maka Siswa Sekolah Bersangkutan tidak bisa terdaftar di PTN, Sekian secara Singkat

Senin, 17 Desember 2012

Perjalanan Jauh Bimbingan dan Konseling sebagai Sebuah Profesi



Perjalanan Jauh Bimbingan dan Konseling sebagai ProfesiKehadiran layanan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan di Indonesia dijalani melalui proses yang cukup panjang, sejak kurang lebih 40 tahun yang lalu, bersamaan dengan munculnya kebutuhan akan penjurusan di.SMA pada saat itu. Selama perjalanannya telah mengalami beberapa kali pergantian nama, semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (dalam Kurikulum 84 dan sebelumnya), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling. sampai dengan sekarang. Akhir-akhir ini ada sebagaian para ahli meluncurkan sebutan Profesi Konseling, meski secara formal istilah ini belum digunakan.

Minggu, 16 Desember 2012

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013

Draft Pengembangan Kurikulum 2013 baru saja diluncurkan dan saat ini sedang memasuki tahap Uji Publik. Saya sudah mengunjung website resmi Uji Publik Pengembangan Kurikulum 2013 secara online untuk berpartisipasi menyampaikan pemikiran saya terkait dengan Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013, tetapi karena disana hanya disediakan ruang komentar yang tidak begitu leluasa, ditambah terkendala oleh persoalan koneksi server, maka saya memutuskan untuk menyampaikannya di sini, dengan harapan semoga pihak yang terkait dengan upaya Pengembangan Kurikulum 2013 dapat membaca dan

Selasa, 25 September 2012

Tips penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.

Tips Keterampilan Guru dalam penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar di kelas yang optimal. belajar yang baik Menunjukkan Sikap Tangkap Menggambarkan tingkah laku guru yang tampak pada siswa, bahwa guru sadar dan tanggap terhadap perhatian keterlibatan, masalah dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap ini siswa merasa guru hadir ditengah mereka. Kesan ketanggapan ini dengan cara : Memandang Secara Saksama Memungkinkan guru meliput keterlibatan siswa dalam tugas dikelas serta menunjukkan kesiapan guru untuk memberi respon baik terhadap kelompok maupun individu. Memberikan Pernyataan Hal ini terkomunikasi kepada siswa melalui pernyataan guru bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan belajar serta siap memberi respon terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus dihindari adalah menunjukkan dominasi guru dengan pernyataan atau komentar yang mengandung ancaman. Contoh : “Saya menunggu sampai kalian diam”. Gerak Mendekati Hal ini menunjukkan kesiapan, minat dan perhatian kepada siswa.

Tips Penanganan Masalah Siswa

Ketrampilan guru dalam menangani masalah siswa berhubungan dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan dengan maksud guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan tindakan optimal. penanganan siswa Apabila terdapat anak didik yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah mencoba memadamkan dengan tanggapan yang relevan tetap saja terjadi kembali, guru dapat meminta bantuan : Kepala Sekolah Konselor/BP Waka kesiswaan untuk membantu mengatasinya. Bukanlah kesalahan professional guru apabila tidak dapat menangani permasalahan anak didik dalam kelas berkenaan dengan itu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah anak didik yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas Strategi Yang Dapat Digunakan 1. Modifikasi Tingkah Laku Guru hendaklah menganalisis tingkah anak didik yang mengalami masalah dan berusaha memodifikasi tingkahlaku tersebut. Dengan mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis. Dapat kerjasama dengan rekan kerja mengatasi masalah Merinci dengan tepat tingka yang menimbulkan masalah Memilih dengan teliti tingkah yang diperbaiki dengan mudah untuk diubah, tingkah yang paling menjengkelkan yang sering muncul. Tepat memilih pemberian penguatan yang dapat digunakan untuk mempertahankan tingkah yang telah menjadi baik. 2. Pendekatan Pemecahan Masalah Kelompok Memperlancar tugas, mengadakan terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas. Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, memelihara dan memulihkan semangat anak didik dan menangani konflik yang timbul. 3. Menemukan dan memecahkan tingkahlaku yang menimbulkan masalah. Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkahlaku keliru yang muncul, guru harus mengetahui sebab dasar yang mengakibatkan ketidak patuhan tingkah tersebut. Serta berusaha mencari pemecahanya. Hal-hal yang harus di hindari dalam menangani masalah siswa. A. Campur Tangan Yang Berlebihan Seperti guru menyela kegiatan yang asik berlangsung dengan komen atau petunjuk mendadak, maka kegiatan siswa akan terganggu atau terputus. Kesan guru tidak memperhatikan kebutuhan siswa, hanya memuaskan dirinya saja. B. Kelenyapan Terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu intruksi penjelasan atau petunjuk, komentar. Kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alas an yang jelas dan membiarkan pikiran anak mengawang-awang. C. Ketidak tepatan memulai dan mengahiri kegiatan Terjadi jika guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas sebelumnya. D. Penyimpangan Terjadi jika dalam kegiatan PBM guru terlalu asik dengan kegiatan tertentu seperti sibuk dengan tempat duduk yang tidak rapi atau cerita sesuatu yang tidak ada hubungan dengan materi terlalu jauh, sehingga kelancaran kegiatan di kelas terganggu. E. Bertele-tele Terjadi jika pembicaraan guru bersifat : Mengulang-ulangi hal-hal tertentu Memperpanjang pelajaran atau penjelasan Mengubah teguran menjadi ocehan yang panjang Hal ini merupakan hambatan kemajuan pelajaran atau aktivitas kelas. Siswa pada umumnya mencatat sebagai hal yang membosankan dan tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas. F. Pengulangan Penjelasan Yang Tidak Perlu Terjadi Jika Guru memberi petunjuk yang berulang-ulang secara tidak perlu membagi kelas dalam memberikan petunjuk atau secara terpisah memberi petunjuk ke setiap kelompok yang sebelumnya dapat diberikan secara bersama-sama kepada seluruh kelompok sekali saja di depan kelas..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/tips-penanganan-masalah-siswa.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia